Kamis, 09 Februari 2012

True Story

Tuhan ...
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ...
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada orang lain.
Tuhan ...
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan ...
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.
Tuhan ...
Inginkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhan ...
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagian
Kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan ...
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
Kepada siapapun yang mengenalku.
Tuhan ...
Surat Kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali ......
Ke dunia yang Kau berikan padaku ......
Itulah untaian kata puisi dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil Keke. Keke adalah seorang gadis remeja yang berusia 13 tahun, ia anak ke tiga dari tiga bersaudara. Keke juga seorang gadis cantik, pintar, baik dan mantan artis penyanyi cilik tahun 1998 yang tiba-tiba divonis mengalami kanker rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama kali di Indonesia.
Tetapi dibalik itu, Keke mempunyai keluarga yang bahagia, meskipun kedua orangtuanya sudah bercerai sejak dua tahun terakhir. Tapi hubungan kedua orangtuanya masih terjalin dengan baik. Keke tinggal bersama ayah dan kedua kakaknya. Keke mempunyai ayah yang sangat baik dan perhatian. Sekarang keke duduk di bangku SLTP.
Menurut Keke, pendidikan adalah segalanya dan segala sesuatu yang bisa aku baca untuk menambah ilmu pengetahuan dan selalu ia terapkan. Komik favorit Keke adalah Dragon Ball dan Candy-Candy. Sejak duduk di bangku SLTP Keke mempunyai sahabat yang sangat baik dan ada saat ia sedang sedih maupun senang.
Suatu pagi Keke terbangun dengan mata yang merah kemudian hidung berdarah. Keke dibawa oleh ayahnya ke dokter untuk diperiksa. Awalnya ayah tidak menceritakan tentang penyakit yang diderita oleh Keke. Dan jika Keke bertanya kepada ayah tentang penyakitnya pasti ayah Keke bilang “Itu hanya penyakit biasa”. Tapi, Keke mulai curiga dengan ayahnya dan ia mulai mencari informasi di Internet tentang penyakitnya.
Suatu hari, saat pergi sekolah Keke bertemu dengan seorang Ibu dan Anak kecil. Anak kecil tersebut takut melihat bagian wajah Keke karena di bagian wajahnya ada benjolan seperti monster. Dalam perjalanan menuju sekolah Keke menangis tersedu-tersedu karena Ibu tadi bilang bahwa dia terkena penyakit tumor.
Saat pulang kerumah, Keke langsung masuk kamar dan mengunci pintunya. Ia tidak mau makan dan minum. Ayahnya pun sangat khawatir dengan kondisi Keke saat ini. Malam itu, tiba-tiba teman ayah Keke datang, dia adalah seorang ahli herbal dan dia datang jauh-jauh hanya untuk membawa bermacam tumbuh-tumbuhan seperti bawang merah yang berwarna tua untuk menyembuhkan penyakit yang ada dalam tubuh Keke.
Hari demi hari, Keke hanya bisa makan bawang pahit yang diberikan oleh teman ayahnya bahkan menjadi santapan Keke. Ketika Keke memakan bawang pahit itu tiba-tiba ayahnya pun ikut memakannya. Keke hanya bisa tersenyum tapi dalam hatinya ia ingin menangis ketika ayahnya berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Keke sadar semangat ayah telah membuat keinginan sembuh bangkit kembali akhirnya Keke menghabiskan bawang pahit itu sekuat tenaga. Ayahnya begitu gembira, dan tersenyum pada Keke. Keinginan ayahnya seakan-akan memberikan isyarat betapa besar keinginan melihat Keke sembuh.
Satu bulan berlalu, akhirnya ayah Keke mendapatkan informasi seorang Haji yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Lokasinya terletak di sebuah pesantren di daerah Banten. Keke pun pergi kesana bersama keluarga dan sahabatnya, Keke merasa senang karena disetiap pergi untuk berobat selalu ditemani oleh keluarga tercinta. Tiba di lokasi ayah
Ulasan Pengguna - Tandai sebagai tidak pantas
Novel ini ditulis untuk mengenang seorang gadis remaja yang memilki kisah hidup yang luar biasa bernama Keke. Ditulis dengan sudut pandang orang pertama, setiap bab dalam novel ini mampu membawa pembaca untuk merasakan apa yang dialami oleh Keke. Surat Kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama ditulis oleh sang penulis, Agnes dan Davonar. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca. Edisi novel ini yang saya beli dilengkapi dengan sebuah CD instrumen dan lagu. Musik yang digarap oleh Shandy Putra ini ditambah dengan gaya penceritaan Agnes dan Davonar yang ringan telah mampu membawa saya semakin hanyut ke dalam cerita.
Surat Kecil untuk Tuhan adalah sebuah buku yang diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang gadis remaja Indonesia bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke melawan kanker ganas. Keke yang baru berusia 13 tahun adalah seorang gadis cantik, pintar dan mantan artis penyanyi cilik yang tiba-tiba divonis mengalami kanker jaringan lunak yang pertama kali terjadi di Indonesia. Kanker itu menyerang wajahnya dan membuat parasnya yang cantik mejadi seperti monster, dokter pun mengatakan kalau hidupnya hanya tinggal beberapa bulan saja.
Namun, Tuhan memberikan anugerah dalam hidupnya. Keke mampu bertahan bersama kanker itu selama 3 tahuh lamanya walau pada akhirnya ia menyerah. Kisah perjuangan Keke sempat diulas dalam acara Kick Andy, sebelumnya buku ini diterbitkan secara online dan dibaca lebih dari 350.000 pengunjung. Karena banyaknya pembaca yang terinspirasi oleh kisah Keke, bhuku ini dicetak secara luas dan terjual lebih dari 30.000 eksemplar dalam waktu dua bulang dan diterbitkan di Taiwan mencetak sukses yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar